Kamis, 07 Februari 2013

http://lampung.tribunnews.com/2013/02/08/dapil-di-pringsewu-bisa-berjumlah-delapan

Usaha Penampungan dan Penjualan Ikan air Tawar


Usaha Penampungan dan Penjualan Ikan air Tawar Usaha Penampungan dan Penjualan Ikan air Tawar Terbit: 20 Maret 2009 Dibaca: 39,210 kali Komentar: 142 Komentar Kategori: Peluang Bisnis Ide Bisnis: agribisnis ikan air tawar, penampungan ikan, pengepul ikan, penjualan ikan air tawar, usaha ikan air tawar, usaha penampungan air tawar kolam ikan 150x150 Usaha Penampungan dan Penjualan Ikan air TawarPangan yang merupakan kebutuhan pokok sejauh ini cukup banyak memberikan peluang usaha. Jogja sebagai kota wisata dan pendidikan menjadi daya tarik sehingga menambah populasi penduduk dan meningkatnya jumlah kebutuhan pangan. Berbicara tentang makanan pokok tentunya tak lepas dari lauk pauk, salah satunya adalah ikan air tawar. Hal inilah yang coba dipenuhi oleh masyarakat Cebongan,Sleman. Berkembangnya usaha perikanan air tawar membuat Pak Sile dan Pak Prono mengamati kondisi tersebut dan melihat bahwa permintaan ikan air tawar cukup besar sementara ketersediaannya terbatas. Pada akhir tahun 2007 dengan mengambil alih beberapa kolam ikan milik petani di desanya, Pak prono dan Pak Sile memulai usaha ini. Mereka fokus ke usaha penampungan/pengepulan dengan menampung hasil budidaya dari petani lainnya dimana perputaran omset yang lebih cepat dan pengelolaan lebih mudah. Ikan-ikan tersebut mereka peroleh dari petani-petani dari daerah Sleman dan sekitarnya. Jenis ikan yang mereka sediakan bermacam jenis dan tergantung ketersediaan dari petani dan kecocokan harga. Rata-rata mereka bisa menyediakan 2 kuintal per hari. Jenis-jenis ikan air tawar tersebut antara lain bawal, graskap, tawes, ikan mas, gurameh dan jenis lain yang sesuai pesanan. Dari sekian jenis yang ada, jenis graskap, tawes dan gurameh sulit diperoleh. Ikan mas stok mudah diperoleh tetapi harganya cukup tinggi. Rata-rata harga perolehan sebagai contoh: - Bawal untuk konsumsi Rp 9000 – Rp10.000/kg - Gurameh konsumsi Rp 25.000/kg - Tombro untuk bibit Rp 40.000/kg Tenaga kerja yang dibutuhkan untuk penyediaan ikan, pengelolaan dan pelayanan konsumen selama ini ditangani sendiri sehingga biaya tenaga kerja Rp0,-. Biaya untuk pakan pun tidak terlalu besar karena ikan hanya ditampung sementara sampai pembeli datang. Fokus usaha pada proses penampungan sehingga proses pengelolaannya pun tidak sesulit usaha budidaya pembibitan dan pembesaran ikan. Proses ini dimulai dengan pencarian ikan ke beberapa petani pembibitan dan penyeleksian serta negosiasi harga. Apabila harga telah disepakati, ikan dibawa dan dimasukkan ke kolam karantina sampai ikan-ikan tersebut siap jual. Di kolam tersebut dilakukan proses penyembuhan ikan-ikan yang diserang penyakit. Setelah ikan-ikan sehat dan siap jual, dipindahkan ke kolam display (bak dan kelambu) sehingga memudahkan calon konsumen melihat kondisi ikan. Salah satu keunggulan dari Mina Pule Sejati, menurut beberapa konsumennya adalah harga yang relatif miring, dengan mutu yang tetap terjaga. Kendala Usaha Kendala yang dihadapi dalam usaha ini adalah keterbatasan modal yang mengakibatkan sering kalah bersaing dengan petani/kelompok tani lain dalam mendapatkan stok ikan. Akan tetapi dengan banyaknya permintaan yang ada, keberadaan kompetitor tidak begitu terasa. Debit air yang terbatas pada musim kemarau juga terkadang mengganggu proses penampungan jika jumlah ikan cukup banyak. Kendala lain yang dirasa cukup besar yaitu keterbatasan tenaga kerja sehingga menyulitkan proses pencarian stok ikan, pengelolaan dan sekaligus pelayanan terhadap konsumen. Pemasaran Sampai ke Luar Kota Selama ini konsumen yang datang adalah petani ikan pembesaran, pengusaha pemancingan, pedagang pasar dan rumah makan dan beberapa diantaranya merupakan pelanggan tetap. Sebagian besar konsumennya berasal dari Jogja. Selain itu ada juga yang berasal dari Magelang, Ungaran dan Semarang. Keuntungan yang diperoleh rata-rata sebesar 20% dari harga beli. Di masa mendatang, Mina Pule Sejati berusaha mengembangkan sarana fisik dengan membuat kolam display yang lebih representatif serta berusaha meningkatkan modal sebagai upaya untuk meningkatkan terjaminnya ketersediaan stok ikan. Dengan banyaknya permintaan yang belum bisa dipenuhi oleh petani-petani usaha perikanan tentunya merupakan peluang yang cukup terbuka dalam usaha ini.
Simulasi Usaha Penampungan Ikan Air tawar Pengeluaran Pembelian Ikan Bawal Konsumsi: 100 kg x Rp.10.000 = Rp. 1.000.000 Pembelian Ikan Gurameh Konsumsi: 100 kg x Rp.25.000= Rp. 2.500.000 Pembelian Bibit Ikan Tombro : 50 kg x Rp. 40.000 = Rp. 2.000.000 Total Pengeluaran = Rp. 5.500.000 Pendapatan Pembelian Ikan Bawal Konsumsi: 100 kg x Rp.11.000 = Rp. 1.100.000 Pembelian Ikan Gurameh Konsumsi: 100 kg x Rp.27.000= Rp. 2.700.000 Pembelian Bibit Ikan Tombro : 50 kg x Rp. 45.000= Rp. 2.250.000 Total Pendapatan = Rp. 6.050.000 NB; kalkulasi sebagai pertimbangan,harga untuk memudahkan penghitungan.

Peluang Usaha Pembibitan Ikan Air Tawar

Peluang Usaha Pembibitan Ikan Air Tawar

pembibitan perikanan 300x204 Peluang Usaha Pembibitan Ikan Air TawarBidang perikanan terbukti memberikan peluang usaha yang cukup besar, setidaknya itu yang dialami oleh KPI Mina kepis. Organisasi ini berdiri pada tahun 1983 dengan nama taruna tani Burikan yang mempunyai beberapa seksi kegiatan salah satunya wiraswasta yang bergerak di bidang pertanian, perkebunan dan perikanan.
Seiring berjalannya waktu peluang usaha pembibitan ikan air tawar ternyata mampu memberikan pemasukan yang cukup besar sehingga kelompok ini berfokus pada perikanan. Setelah melewati beberapa fase maka terbentuklah KPI Mina Kepis. Kami berhasil menemui pak Marjono salah seorang pengurus sekaligus pengusaha pembibitan ikan air tawar. Dari pak Marjono kami bisa menggali seluk beluk bisnis pembibitan perikanan air tawar.
Produksi
Produk yang dihasilkan antara lain jenis ikan hias dan ikan konsumsi. Untuk ikan hias dalam 1 siklus panen (pemijahan – siap jual), ikan koi mencapai 5000 ekor / musim dan jenis ikan komed 3000 ekor / musim. Untuk ikan konsumsi, setiap musim panen jenis graskap mencapai 5000 ekor, bawal 5000, ekor nila 2000 ekor, gurami 1500 ekor.
KPI Mina Kepis lebih fokus pada pembibitan, tahap awal adalah proses seleksi induk yang siap kawin. Induk hasil seleksi dipisahkan di tempat khusus yang telah diberi media temapt bertelur. Setelah bertelur induk diangkat , kemudian telur akan menetas dalam waktu 1 minggu.
Setelah berumur 20 hari – 1 bulan, burayak dipindahkan ke kolam tanah yang telah disiapkan beserta pakan alaminya. Untuk kolam ukuran 5x 10 meter butuh 5 karung pakan dengan harga 8-10 ribu/ karung.
Setelah bibit seukuran 1 kuku, diberi pakan pelet samapi siap panen dibutuhkan 3-5 karung ukuran 30 kg harga 200 ribu tiap karung. Waktu yang diperlukan dari proses bertelur sampai siap jual (ukuran 2-3 jari) sekitar 3 bulan.
Keunggulan dari pembibitan antara lain jenis ikan variatif, tempat yang strategis, dan kualitas terjaga. Selain itu pengelolaan sudah terorganisir. Dalam proses pengelolaannya, masing-masing petani mengelola kolamnya sendiri. Akan tetapi dalam proses pemasarannya dilakukan melalui satu pintu.
Apabila ada salah satu petani siap panen, maka ikan-ikan tersebut ditempatkan dalam bak penampungan khusus yang berfungsi sebagai display. Saat melayani konsumen, ada petugas khusus yaitu petugas pasar yang menangani penimbangan, packing dan pembayaran.
Pada saat kondisi ramai pengunjung dibutuhkan 3-4 orang petugas, sedangkan pada saat kondisi sepi cukup 2-3 orang. Petugas pasar ini dibayar sesuai prosentase, dari setiap penjualan disisihkan 7% dengan rincian 15 untuk pengembangan titik pasar (pelayanan konsumen), 2% untuk proses packing (gas dan plastik) dan 4% untuk petugas pasar.
Pemasaran
Konsumen berasal dari usaha pemancingan, rumah makan, pembeli umum bahkan dari instansi untuk keperluan penelitian. Sebagian besar pembeli berasal dari DIY dan beberapa dari Kalimantan dan Sulawesi.
Untuk harga jual bervariasi tergantung dari jenis ikan, ikan bawal ukuran 2-3 jari 18 ribu /kilo, ikan nila 13 ribu / kilo, graskap ukuran 1 jempol 25 ribu/kilo, tombro ukuran 1 jari 40 ribu/ kilo.
Pada hari besar omset mencapai 10 juta per hari sedangkan hari biasa 5 juta per hari. Omset pada tahun 2007 mencapai 1,1 M dan tahun 2008 mencapai 1,4 M.
Kendala
Kendala yang dihadapi selama ini antara lain terbatasnya suplai air pada musim kemarau, sehingga dalam pemenuhan kebutuhan oksigen harus dibantu dengan blower. Hal lain adalah pada musim tertentu banyak berpengaruh terhadap jenis ikan tertentu sehingga mudah terserang penyakit.
Persaingan tidak begitu berpengaruh karena masing-masing sudah mempunyai pangsa pasar sendiri. Rencana ke depan akan dilakukan renovasi fisik pasar untuk kenyamanan konsumen. Serta membuat kolam permanen.
Simulasi Keuntungan Usaha Pembibitan Ikan Air Tawar
Analisis usaha ini didasarkan pada ukuran kolam 5 x 10 m dengan satu jenis ikan.

Pengeluaran
Pakan bibit : 5 karung x Rp. 10.000,00  = Rp. 50.000,00
Pakan pelet : 4 karung x Rp. 200.000,00 = Rp. 800.000,00
Pupuk alami : 8 karung x Rp. 2.000,00   = Rp. 16.000,00
Total pengeluaran                       = Rp. 866.000,00

Pendapatan 
Bawal : 70 kilo x Rp. 18.000,00 = Rp. 1.260.000,00

Keuntungan
Rp. 1.260.000,00 – Rp. 866.000,00 = Rp. 394.000,00
sumber gambar : diskan.pemkab-tabjungjabungbarat.go.id

7-ikan-paling-cantik-di-dunia/


http://onthespot7.com/2012/11/7-ikan-paling-cantik-di-dunia/

Harga Ikan Di Malaysia 3X Lebih Mahal Dibanding Indonesia


Harga Ikan Di Malaysia 3X Lebih Mahal Dibanding Indonesia Published on February 8, 2013, by budidayaikan - Posted in Berita 0 Harga Ikan Air Tawar Wow, ternyata harga ikan di pasaran negara tetangga Diraja malaysia lebih mahal dibandingkan harga ikan yang beredar di pasaran di daerah Indonesia, sehingga wajar saja nelayan di Malaysia jauh lebih sejahtera ketimbang di Indonesia, bayangkan saja harga ikan Rp 50 ribu untuk jenis bawal ternyata di Malaysia harganya capai Rp 150 ribu atau setara dengan 50 ringgit Malaysia, begitu juga ikan kakap di Indonesia Rp 35 /Kg di Malaysia capai Rp 30 ringgit setara Rp 90 ribu. Hal itu terungkap tatkala adanya kegiatan kunjungan study banding dilaksanakan lembaga kemajuan ikan Malaysia negeri selangor,(di indonesia disebut seperti Distanla Medan), bersama PNKM atau Persatuan Nelayan Kebangsaan Malaysia (di indonesia semacam HNSI). Rombongon tiba di Indonesia langsung disambut ketua HNSI Kota medan Zulfachri Siagian bersama petugas Distanla Medan Kukuh PS, ada sekitar 80 orang Malaysia ke Indonesia selanjutnya menuju ke Pelabuhan Perikanan samudera Belawan (PPSB). Menurut Zulfachri Siagian, Jumat (08/02/2013) di sekretariatnya Jalan Pelabuhan No 6 menceritakan, setibanya para rombongan tamu dari Malaysia di PPSB, diadakan dialog dengan para nelayan juga jajaran pengurus DPC HNSI Kota Medan, dalam dialog tersebut disampaikan masing-masing manfaat yang dirasakan para nelayan.PNKM menyampaikan kalau di Malaysia nelayan dapat bantuan dari kerjaan lebih banyak khususnya bagi pribumi. Jadi setiap nelayan memiliki kartu nelayan dan himpunan diberikan uang 200 ringgit setara dengan Rp600 ribu, bbm solar untuk operasional dibeli dengan harga 1 ringgit 25 sen atau Rp3750/liter. Jika kapal ikan tersebut tak bisa kelaut dengan alasan ombak dan rusak biaya ini tak bisa dikembalikan. Ketika rombongan tamu nelayan asal Malaysia melihat pembongkaran ikan TPI PPSB mereka menanyakan harga ikan jenis kakap dijual sebesar Rp 25 ribu/Kg , bawal Rp 50 ribu/Kg. mereka sangat terkejut, karena di malaysia jenis ikan kakap (pekjo) dihargai Rp 30 ringgit atau Rp 90 ribu sementara bawal seharga 50 ringgit atau Rp 150 ribu. (Sumber : DNA Berita)

Harga Pakan Ikan Naik, Tak Ada Perhatian Dari Pemerintah

Harga Pakan Ikan Naik, Tak Ada Perhatian Dari Pemerintah

HArga Pelet Ikan
Pembudidaya ikan tawar di Kampung Lewinutug Desa, Kecamatan Cisalak Kabupaten Subang, keluhkan melonjaknya harga pakan. Selain itu, para pemudidaya pun mengeluhkan tidak adanya perhatian dari Pemkab Subang.
Salah seorang pembudidaya ikan tawar, Sodikin (30), kenaikan harga pakan sudah terjadi sebanyak tiga kali pada Oktober 2012 ini. Sementara harga ikan di pasaran masih tetap rendah.
“Entah kenapa harga pakan selalu mengalami kenaikan. Bulan ini saja sudah naik tiga kali,” ungkap Sodikin, Jumat (26/10/2012).
Pada awal Oktober, lanjutnya, harga pakan ikan jenis bintang seharga Rp577 ribu per satu kuintal Dan setelah mengalami kenaikan tiga kali harga pakan tersebut sekarang menjadi Rp652 ribu per satu kuintal. Kenaikan pun terjadi pada jenis pakan lainya seperti jenis pakan sinta, jenis pakan hitperopit.
Meski harga pakan naik, namun harga ikan tidak lantas ikut naik. Seperti harga ikan tawar nila, masih tetap di harga Rp15 ribu per kilogram begitupun untuk harga Ikan mas.
“Idealnya sih kalau harga pakan naik, harga ikan pun harusnya naik. Namun hal itu tidak terjadi. Harga pakan melambung sementara harga ikan masih tetap bahkan sekarang sudah mulai turun,” katanya.
Sementara itu, Sekretaris kelompok budidaya ikan tawar KABITA, Atang (29) mengatakan, permintan ikan mas tawar dari kabupaten Subang terus mengalami peningkatan. Bahkan untuk di wilayah Kecamatan Cisalak saja, sekitar 10 ton perminggu dikirim ke berbagai daerah di Jawa Barat.
“Ke Kabupaten Garut saja, satu kali kirim bisa mencapai satu ton, belum ke Karawang, Bandung dan Jakarta. Sekitar 10 ton dalam satu minggu dari Cisalak saja,” ujar Atang.
Namun, selama ini perhatian dari pemerintah daerah belum ada sama sekali, baik dalam mensubsidi pakan maupun pelatihan bagi para pemudidaya ikan. “Alhamdulillah saya maupun para pembudidaya ikan tawar yang bernaung di Kelompok ikan tawar KABITA, tidak pernah mendapat perhatian dari pemerintah,” tuturnya. (ang/inilah)
 
Copyright © . MITRA FISH PRINGSEWU - Posts · Comments
Theme Template by BTDesigner · Powered by Blogger