TERNYATA, AKU JUGA BERGUNA SEPERTI BAGIAN YANG LAIN
01/11/2012 - Kategori : Info Daerah
“ TERNYATA, AKU JUGA BERGUNA SEPERTI BAGIAN YANG LAIN…………”
Dalam
rangka meningkatkan kemampuan anggota masyarakat, khususnya pelaku
utama kelautan dan perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP)
meluncurkan program yang diharapkan dapat mempercepat pertumbuhan
pencapaian sasaran, dimana peningkatan SDM Kelautan dan Perikanan tidak
hanya menjadi tanggung jawab Balai Diklat Perikanan yang hanya ada 6
unit di Indonesia (Bitung, Ambon, Banyuwangi, Tegal, dan Belawan serta
Sukamandi), namun juga menjadi tanggung jawab lembaga pelatihan Kelautan
Perikanan mandiri yang ditetapkan menjadi Pusat Pelatihan Mandiri
Kelautan dan Perikanan (P2MKP). Dengan diterbitkannya Peraturan Menteri
Kelautan
dan Perikanan Nomor : PER.01/MEN/2011 tanggal 18 Januari 2011 tentang
Pembentukan dan Pengembangan Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan dan
Perikanan, maka beban tanggung jawab Balai Pelatihan mulai terbagi.
Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan dan Perikanan (P2MKP) adalah lembaga pelatihan/permagangan di bidang kelautan dan perikanan yang dibentuk dan dikelola oleh pelaku utama maju di bidang kelautan dan perikanan baik perorangan maupun kelompok. P2MKP adalah wujud partisipasi dan keswadayaan masyarakat dalam pengembangan sumberdaya manusia melalui pelatihan dari, oleh, dan untuk masyarakat.
Kota Balikpapan yang merupakan kota transit juga sudah dicanangkan sebagai kota sentra Pengolahan Perikanan yang cukup untuk diperhitungkan dimana perusahan perusahan pengolahan ikan, bahkan pengolah rumahan serta pelaku utama dan UKM juga sangat memberikan andil dalam mengisi pembangunan ekonomi di Kota Balikpapan
“Torani Food” adalah salah satu P2MKP yang ada di tengah Kota Balikpapan yang bergerak di bidang pengolahan dan pemasaran hasil perikanan sekaligus meramba peluang bisnis melalui Restoran yang cukup besar dan terkenal dengan produk makanan khas bahan baku ikan bandeng. Selain itu cukup banyak produk yang dihasilkan oleh P2MKP ini, antara lain bandeng tanpa duri dan diversifikasi olahannya berupa amplang ikan bandeng, kerupuk, bakso, nugget, dan sekaligus yang sangat khas adalah, bandeng crispy dan “Abon Duri Bandeng”
Balai Diklat Perikanan Aertembaga Bitung sebagai salah satu institusi yang bergerak dalam bidang pelatihan, menindaklanjuti kebijakan yang sudah diambil pemerintah dengan menggandeng P2MKP “Torani Food” untuk menjadi mitra kerja Balai dalam mempercepat sasaran yang diinginkan dengan melaksanakan Pelatihan Pengolahan dan pemasaran Bandeng di Kecamatan Balikpapan Timur sebagai kawasan sentra pengolahan hasil perikanan termasuk bandeng. Pelatihan dilaksanakan secara paralel sebanyak 2 angkatan yaitu angkatan 1 dan 2 sejak tanggal 11 s.d 14 Oktober 2012 dengan jumlah peserta 20 orang masing-masing angkatan berjumlah 10 orang pengolah. Pelatihan yang berlangsung selama 4 (empat) hari dirasakan sangat bermanfaat bagi peserta terlihat dari minat peserta yang cukup besar bahkan melebihi target dan harus diseleksi lagi agar sesuai dengan jumlah yang ditentukan.
Peserta sangat antusias untuk mempelajari posisi duri yang ada di daging bandeng dan bagaimana cara mencabut duri tersebut tanpa merusak tekstur dari daging ikan. Para peserta sangat tertarik dengan pelatihan ini, bahkan sebagian dari mereka berniat untuk mempelajari dengan benar materi agar dapat menjadi ahli dalam mencabut duri bandeng sehingga bisa menjadi mitra atau pemasok bahan baku bandeng tanpa duri kepada “Torani Food” Restoran. Sempat terucap dari mulut Ketua Kelas “Normuhfidah”, ternyata tidak gampang mencabut duri bandeng bila tidak tahu posisi durinya ada dimana dan berapa jumlah duri yang ada dibadan ikan bandeng. Kata beliau suatu saat dia akan menjadi “pakar pencabut duri bandeng” dan sekaligus memanfaatkan duri bandeng yang selama ini selalu terbuang bahkan sangat ditakuti oleh konsumen, agar menjadi olahan makanan yang saat ini menjadi salah satu produk olahan yang lagi trend di Torani Food Restoran yaitu “Abon Duri Bandeng “Disamping itu proses pengolahannya pun tidak terlalu rumit dengan menggunakan peralatan yang cukup sederhana.
Pengelola P2MKP “Torani Food” bpk. Sundusing Madya dalam sambutannya saat membuka kegiatan pelatihan ini menyatakan terima kasih kepada KKP melalui Balai Diklat Perikanan Aertembaga karena sudah memberikan kesempatan kepada Torani Food untuk eksis ditengah masyarakat dengan bermitra untuk melaksanakan kegiatan mandiri dibidang pengolahan ikan khususnya bandeng, dan berharap kedepan Balai Diklat Perikanan Aertembaga dapat bekerjasama dengan Torani Food untuk memberikan bimbingan dan pelatihan teknis pengolahan bandeng tanpa duri kepada masyarakat pengolah atau pelaku utama di Kota Tarakan yang selama ini menjadi pemasok terbesar Bandeng untuk Torani Food Restoran yang sekarang sedang dalam tahap pengembangan dengan membuka frenchise di beberapa kota besar, dan tentunya sangat memerlukan SDM pencabut duri bandeng yang memadai dan profesional agar dapat memasok bahan baku bandeng tanpa duri ke Torani Food Restoran, bahkan sampai ke cabang cabangnya yang sudah tersebar di beberapa kota besar. Dengan produksi ikan bandeng yang melimpah, tanpa mempunyai SDM yang smart dan professional dalam mengolah bandeng tanpa duri tentunya akan sulit untuk memenuhi target yang diharapkan. Menurut beliau kebutuhan untuk Torani Food Balikpapan saja setiap hari mencapai sampai 100 kg, belum lagi untuk memenuhi permintaan ke Jakarta yang setiap bulan baru bisa dikirim 1,5 ton dari permintaan sebanyak 5 ton.
Pelatihan Pengolahan dan Pemasaran Bandeng bertempat di salah satu lokasi milik Torani Food Restoran yang juga sebagai lokasi P2MKP dan bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap peserta pelatihan terhadap pengolahan bandeng tanpa duri dan diversifikasi olahannya. Materi-materi yang diberikan meliputi, membuat bandeng tanpa duri, membuat kerupuk amplang bandeng, bandeng crispy dan yang sangat khas adalah Abon Duri Bandeng.
Selain itu peserta juga dibekali dengan materi PMMT untuk mengetahui mutu ikan dan penanganannya, mengemas produk olahan bandeng, pemasaran hasil olahan bandeng dan kewirausahaan.
” Ternyata Aku juga berguna seperti bagian yang lain”, karena selama ini aku adalah bagian yang sangat ditakuti orang, namun dengan sedikit sentuhan teknologi dan kreasi ternyata aku juga bisa disukai dan digemari orang serta dapat memberikan nilai tambah (value added)..”Abon Duri Bandeng” itulah aku..
“Jayalah Pelaku Utama………bersama P2MKP”..
Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan dan Perikanan (P2MKP) adalah lembaga pelatihan/permagangan di bidang kelautan dan perikanan yang dibentuk dan dikelola oleh pelaku utama maju di bidang kelautan dan perikanan baik perorangan maupun kelompok. P2MKP adalah wujud partisipasi dan keswadayaan masyarakat dalam pengembangan sumberdaya manusia melalui pelatihan dari, oleh, dan untuk masyarakat.
Kota Balikpapan yang merupakan kota transit juga sudah dicanangkan sebagai kota sentra Pengolahan Perikanan yang cukup untuk diperhitungkan dimana perusahan perusahan pengolahan ikan, bahkan pengolah rumahan serta pelaku utama dan UKM juga sangat memberikan andil dalam mengisi pembangunan ekonomi di Kota Balikpapan
“Torani Food” adalah salah satu P2MKP yang ada di tengah Kota Balikpapan yang bergerak di bidang pengolahan dan pemasaran hasil perikanan sekaligus meramba peluang bisnis melalui Restoran yang cukup besar dan terkenal dengan produk makanan khas bahan baku ikan bandeng. Selain itu cukup banyak produk yang dihasilkan oleh P2MKP ini, antara lain bandeng tanpa duri dan diversifikasi olahannya berupa amplang ikan bandeng, kerupuk, bakso, nugget, dan sekaligus yang sangat khas adalah, bandeng crispy dan “Abon Duri Bandeng”
Balai Diklat Perikanan Aertembaga Bitung sebagai salah satu institusi yang bergerak dalam bidang pelatihan, menindaklanjuti kebijakan yang sudah diambil pemerintah dengan menggandeng P2MKP “Torani Food” untuk menjadi mitra kerja Balai dalam mempercepat sasaran yang diinginkan dengan melaksanakan Pelatihan Pengolahan dan pemasaran Bandeng di Kecamatan Balikpapan Timur sebagai kawasan sentra pengolahan hasil perikanan termasuk bandeng. Pelatihan dilaksanakan secara paralel sebanyak 2 angkatan yaitu angkatan 1 dan 2 sejak tanggal 11 s.d 14 Oktober 2012 dengan jumlah peserta 20 orang masing-masing angkatan berjumlah 10 orang pengolah. Pelatihan yang berlangsung selama 4 (empat) hari dirasakan sangat bermanfaat bagi peserta terlihat dari minat peserta yang cukup besar bahkan melebihi target dan harus diseleksi lagi agar sesuai dengan jumlah yang ditentukan.
Peserta sangat antusias untuk mempelajari posisi duri yang ada di daging bandeng dan bagaimana cara mencabut duri tersebut tanpa merusak tekstur dari daging ikan. Para peserta sangat tertarik dengan pelatihan ini, bahkan sebagian dari mereka berniat untuk mempelajari dengan benar materi agar dapat menjadi ahli dalam mencabut duri bandeng sehingga bisa menjadi mitra atau pemasok bahan baku bandeng tanpa duri kepada “Torani Food” Restoran. Sempat terucap dari mulut Ketua Kelas “Normuhfidah”, ternyata tidak gampang mencabut duri bandeng bila tidak tahu posisi durinya ada dimana dan berapa jumlah duri yang ada dibadan ikan bandeng. Kata beliau suatu saat dia akan menjadi “pakar pencabut duri bandeng” dan sekaligus memanfaatkan duri bandeng yang selama ini selalu terbuang bahkan sangat ditakuti oleh konsumen, agar menjadi olahan makanan yang saat ini menjadi salah satu produk olahan yang lagi trend di Torani Food Restoran yaitu “Abon Duri Bandeng “Disamping itu proses pengolahannya pun tidak terlalu rumit dengan menggunakan peralatan yang cukup sederhana.
Pengelola P2MKP “Torani Food” bpk. Sundusing Madya dalam sambutannya saat membuka kegiatan pelatihan ini menyatakan terima kasih kepada KKP melalui Balai Diklat Perikanan Aertembaga karena sudah memberikan kesempatan kepada Torani Food untuk eksis ditengah masyarakat dengan bermitra untuk melaksanakan kegiatan mandiri dibidang pengolahan ikan khususnya bandeng, dan berharap kedepan Balai Diklat Perikanan Aertembaga dapat bekerjasama dengan Torani Food untuk memberikan bimbingan dan pelatihan teknis pengolahan bandeng tanpa duri kepada masyarakat pengolah atau pelaku utama di Kota Tarakan yang selama ini menjadi pemasok terbesar Bandeng untuk Torani Food Restoran yang sekarang sedang dalam tahap pengembangan dengan membuka frenchise di beberapa kota besar, dan tentunya sangat memerlukan SDM pencabut duri bandeng yang memadai dan profesional agar dapat memasok bahan baku bandeng tanpa duri ke Torani Food Restoran, bahkan sampai ke cabang cabangnya yang sudah tersebar di beberapa kota besar. Dengan produksi ikan bandeng yang melimpah, tanpa mempunyai SDM yang smart dan professional dalam mengolah bandeng tanpa duri tentunya akan sulit untuk memenuhi target yang diharapkan. Menurut beliau kebutuhan untuk Torani Food Balikpapan saja setiap hari mencapai sampai 100 kg, belum lagi untuk memenuhi permintaan ke Jakarta yang setiap bulan baru bisa dikirim 1,5 ton dari permintaan sebanyak 5 ton.
Pelatihan Pengolahan dan Pemasaran Bandeng bertempat di salah satu lokasi milik Torani Food Restoran yang juga sebagai lokasi P2MKP dan bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap peserta pelatihan terhadap pengolahan bandeng tanpa duri dan diversifikasi olahannya. Materi-materi yang diberikan meliputi, membuat bandeng tanpa duri, membuat kerupuk amplang bandeng, bandeng crispy dan yang sangat khas adalah Abon Duri Bandeng.
Selain itu peserta juga dibekali dengan materi PMMT untuk mengetahui mutu ikan dan penanganannya, mengemas produk olahan bandeng, pemasaran hasil olahan bandeng dan kewirausahaan.
” Ternyata Aku juga berguna seperti bagian yang lain”, karena selama ini aku adalah bagian yang sangat ditakuti orang, namun dengan sedikit sentuhan teknologi dan kreasi ternyata aku juga bisa disukai dan digemari orang serta dapat memberikan nilai tambah (value added)..”Abon Duri Bandeng” itulah aku..
“Jayalah Pelaku Utama………bersama P2MKP”..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar