Minapolitan Makin Terpadu
PROGRAM Minapolitan yang digulirkan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) sejak 2009 semakin menggeliat. Diharapkan pada tahun 2011 akan terjadi percepatan peningkatan produksi dan pengembangan kawasan yang saling terpadu.
Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad mengatakan, pengembangan kawasan berkonsep Minapolitan fokus pada aspek wilayah. Sebuah wilayah bisa dikembangkan sebuah industri kelautan dan perikanan dari hulu hingga hilir.
Manurut Fadel, ada tiga sektor yang akan menjadi program ini, yim perikanan tangkap, perikanan budi daya dan garam. Tanda-tanda terjadinya percepatan itu terlihat dari jumlah daerah yang ditetapkan oleh pemerintah dan dukungan anggaran yang semakin besar.
Berdasarkan data dari Sekretariat Jenderal KKP, pada tahun 2011 alokasi untuk program Minapolitan sebesar Rp546, 8 miliar yang terdiri dari Rp364,78 miliar untuk percontohan berbasis perikanan tangkap. Lalu untuk perikanan budi daya Rp 141,12 miliar dan Rp58,96 miliar untuk pengembangan sentra garam.
Ada banyak daerah Minapolitan. Sebanyak sembilan daerah sebagai basis percontohan perikanan tangkap, 24 lokasi berbasis perikanan budidaya dan 8 lokasi sebagai sentra garam rakyat.
Di dalam kawasan percontohan tersebut akan dikembangkan berbagai komoditas unggulan daerah masing-masing. Komoditas yang dikembangkan di kawasan ini mulaidari patin, nila, ikan bias, udang vanamme, kerang, udang windu dan rumput laut. Contohnya Kabupaten Gunung Kidul yang ditetapkan sebagisentra lele dan Kabupaten Pawuhato yang ditetapkan se bagai kawasan budi daya rumput laut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar